Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/08/cara-membuat-blog-template-seo-friendly.html#ixzz34cYKY9co

Tentang Sasirangan



Sasirangan adalah kain yang menggambarkan budaya khas dan identitas masyarakat etnis Banjar di propinsi Kalimantan Selatan.


Nama “Sasirangan” berasal dari kata "sirang" yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan lalu ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit-menjahit disebut "jelujur".


Pada mulanya kain sasirangan disebut juga kain langgundi, yakni kain tenun berwarna kuning. Kain diberi gambar, corak dan warna tertentu yang sudah dipolakan secara tradisional. Pada jaman Empu Jatmika berkuasa sebagai raja di Kerajaan Negara Dipa tahun 1355-1362, kain langgundi dipakai secara luas untuk bahan membuat baju oleh semua warga negara Kerajaan Negara Dipa.

Dahulu, kain sasirangan dipakai untuk ikat kepala (laung), ikat pinggang untuk kaum lelaki dan untuk selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum binian. Kain ini dipakai juga untuk pakaian adat pada upacara-upacara adat, bahkan dipakai pada acara pengobatan (tatamba) orang sakit.

Pada masa kini, kain sasirangan tidak dipakai untuk acara spiritual saja. Kain sasirangan sudah menjadi pakaian untuk kegiatan sehari-hari.

No comments:

Post a Comment