Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/08/cara-membuat-blog-template-seo-friendly.html#ixzz34cYKY9co

Friday 7 March 2014

Proses Pembuatan Kain Sasirangan



Kain Sasirangan banyak sekali diolah dan diproduksi oleh pengusaha industri di daerah Kalimantan Selatan baik skala besar maupun kecil. Cara membuat kain sasirangan di Kalimantan Selatan kebanyakan masih memakai cara tradisional yang tidak perlu memakai mesin cetak.

Secara garis besarnya, proses pembuatan kain sasirangan dibagi menjadi 4 tahap: Persiapan bahan, Pembuatan pola dan motif, Pemberian warna, Pembasuhan - Penyelesaian (finishing).

Persiapan Bahan
Proses persiapan bahan termasuk di dalamnya pemotongan kain sesuai ukuran untuk membuat kain dan baju untuk pria atau wanita. Bisa juga kain dicuci terlebih dahulu agar bersih.
Selain itu ada persiapan pewarna untuk mewarnai kain. Pewarna yang dipakai dapat berasal dari bahan-bahan alami seperti daun pandan, jahe, kunyit dan air pohon pisang. Bisa juga menggunakan bahan pewarna buatan pabrik kimia.

Pembuatan Pola dan Motif
Kain yang sudah dipotong-potong dan atau sudah dibersihkan lalu digambari plot-plot atau motif dengan pensil. Biasanya gambar ini diolah dengan cetakan yang sudah ada bentuknya. Para pemilik industri kain sasirangan biasanya sudah memiliki cetakan motif tertentu, jadi bagian yang bertugas menggambari kain ini tinggal menjiplak dari cetakan yang sudah ada.
Selanjutnya kain yang sudah digambari pola dijahit jelujur sesuai dengan pola yang tergambar di kain. Benang untuk menjelujur lalu ditarik kuat-kuat sampai kain menyatu. Jelujuran yang kuat ini nantinya menghalangi daerah-daerah tertentu dari pengaruh hisapan larutan pewarna. Kain lalu siap memasuki tahap pewarnaan.

Pemberian Warna
Bahan pewarna terlebih dahulu dilarutkan dalam air panas. Apabila yang dipakai bahan alami, maka kain bisa langsung dicelupkan saja ke dalam larutan pewarna.
Kebanyakan industri yang memproduksi sasirangan memakai bahan pewarna buatan pabrik. Pewarna yang sering dipakai adalah Naphtol (yang sering dipakai untuk mewarnai kain batik). Bahan lain sebagai bahan penolong tahap pewarnaan adalah soda api (NaOH), spiritus dan air mendidih. Awalnya pewarna diambil secukupnya, lalu diencerkan dengan spiritus lantas diaduk sampai larut semuanya, ditambahi beberapa tetes soda api lalu ditambahkan air panas sesuai keparluan. Perlu diingat bahwa larutan pewarna ini harus jernih.
Untuk membuat warna yang dikehendaki, maka zat warna naphtol harus disertai dengan garamnya. Untuk melarutkan garamnya tinggal ditambahkan dengan air panas, diaduk sampai warnanya bening.
Cara mewarnai kain yaitu yang pertama adalah mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna, lalu dicelupkan kedalam larutan garamnya, maka akan timbul warna di kain. Kain lalu ditiriskan lantas dibuka/dilepas jahitan jelujurnya.
Pembasuhan - Finishing
Setelah membuka jahitan jelujurnya, kain dicuci berkali-kali sampai air cuciannya bersih dan jernih.
Kain dibuka dan dijemur sampai kering.
Supaya rapi kain bisa disetrika agar bekas jelujurnya tidak kelihatan.